Thursday, May 14, 2009

Syukron laka ya Aby

Dzulhijjah 1428 H

I was doing hajj together with my father, subhanallah, walhamdulillah ayahku mengajariku tentang tata cara dalam praktek ibadah haji.
for about a week i was together with my beloved aby (7-12-1428 s.d 12-12-1428), after long long time we were not staying together then dipertemukan dalam sebuah rangkaian ibadah yang pastinya sangat didambakan oleh setiap muslim/muslimah.

Haji ifrad (because we were staying near makkah)
1. Mandi untuk berihram
2. Sholat dua rakaat, niat sholat untuk ihram
3. Sampai miqot niat berihram untuk haji
4. Tiba di masjid Al haram melaksanakan tawaf qudum dan sa'i tanpa tahalul
5. Mabit di Mina ( bermalam di Mina) hingga menjelang waktu subuh
6. Melanjutkan perjalanan ke Arafah untuk wukuf di Arafah hingga terbenamnya mata hari. Waktu yang afdol untuk berdoa adalah ba'da dzuhur. Di Arafah ini sholat dzuhur dan ashar dikumpulkan dalam satu waktu, dilaksanakan pada waktu dzuhur (jamak taqdim). Arafah merupakan salah satu tempat yang mustajab untuk berdoa. Bagi umat muslim yang sedang melaksanakan ibadah haji disunahkan untuk tidak berpuasa pada hari Arafah (9 Dzulhijjah), sebaliknya bagi umat muslim yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji disunahkan untuk berpuasa pada hari itu. Di Arafah terdapat gunung yang dinamakan Jabal Rahma.

MasyaAllah ini merupakan perkemahan sedunia yang pernah aku alami dimana para pesertanya mengenakan baju seragam putih-putih bagi yang laki-laki, tentunya ada aturan tersendiri pada baju yang dikenakan oleh para jamaah, tidak sekedar berwarna putih. Sedangkan bagi perempuan boleh memakai baju yg disukai asalkan suci. perkemahan ini mengingatkanku ketika masih duduk di bangku sekolah. Pada hari pramuka (14 Agustus) biasanya diadakan perkemahan tingkat kabupaten atau tingkat kecamatan yang para pesertanya dari mulai siaga, penggalang, penegak hingga pandega dengan mengenakan seragam pramuka berwarna coklat. dalam perkemahan pramuka dipenuhi dengan kegiatan yang melatih mental, kemandirian serta kedisiplinan. Sedangkan dalam perkemahan tingkat dunia di Arafah dipenuhi dengan dzikir dan doa kepada Allah SWT.

7. Mata hari mulai terbenam, para jamaah bergegas meninggalkan Arafah untuk melanjukan perjalanan menuju Musdalifah. Sholat maghrib dan isya dikumpulkan dalam satu waktu, dilaksanakan pada waktu isya (jamak ta'khir). Bermalam di Musdalifah sambil mencari batu-batu kecil yang akan digunakan untuk melempar jamarat.
8.Ini adalah hari idul adha (10 Dzulhijjah), jamaah haji hendak melakukan jumroh aqobah, melempar jamarat hanya pada satu tempat (jamarat al ula/small jamarat).Tujuh batu dilemparkan satu per satu sambil mengucapkan "bismillahi Allahu akbar" pada setiap lemparan. Ketika melempar hendaknya mendekat ke tempat pelemparan dan tidak boleh dengan nafsu. Sesudah melakukan tujuh lemparan lalu menepi, menghadap kiblat sambil mamanjatkan doa kepada Allah SWT, kemudian tahalul(mencukur rambut), ini disebut tahalul awal. Naahhh setelah tahalul ini para jamaah boleh melakukan hal-hal yang dilarang ketika dalam keadaan ihrom, kecuali hub pasutri dan permulaanya.
9. jamarat dan tahalul telah dilaksanakan, segera melanjutkan perjalanan menuju masjid Alharam untuk melaksanakan tawaf ifadah (tawaf haji). Dalam hal ini tidak boleh diwakilkan karena tawaf ifadah merupakan salah satu dari rukun haji. Ba'da tawaf ifadah tidak lagi menjalankan sai karena telah dilaksanakan setelah tawaf qudum, setelah Ini disebut sebagai tahalul tsani.
10. Melanjutkan perjalanan ke Mina (mabit di Mina)
11. Tanggal 11 DZulhijjah melempar tiga jamarat : Jamarat ula, jamarat wusto, jamarat kubro (Small jamarat, midle jamarat, big jamarat). Waktu yang afdol adalah ketika tergelincirnya matahari (ba'da dzuhur).
12. Malamnya masih menginap di Mina. siang hari tanggal 12 Dzulhijjah melempar tiga jamarat, waktunya sama seperti halnya jamarat yang dilakukan pada tanggal 11 Dzulhijjah.
13. Bagi yang mengambil nafar awal, setelah selesai melempar jamarat pada tanggal 12 Dzulhijjah segera meninggalkan Mina, maka selesai sudah perjalanan hajinya. Namun bagi yang mengambil nafar tsani, pada malam 13 Dzulhijjah masih harus menginap di Mina karena pada siang hari harus melempar jamarat seperti yang dilakukan pada tanggal 11 Dzulhijjah dan 12 Dzulhijjah.

Selesai sudah perjalanan haji ifrad, tidak diwajibkan memebawa binatang sembelihan, umumnya dilaukan oleh penduduk yang tinggal dekat kota Makkah.

Alhamdulillah.... gak nyangka bisa melaksanakan rukun islam yang ke lima, bareng sama abah pula, padahal umi saja belum. Ibadah yang harus bener-bener siap fisik dan mental.
Tak kan terlupakan berjalan kaki dari Arafah hingga masjid Alharam, cape memang namun penuh nikmat. Rasa cape itu hilang ketika ingat kepada Allah SWT, ini adalah perintah_Nya. Melakukan perjalanan sambil bertalbiah rasanya Allah begitu dekat banget...ketika itu segala urusan dunia benar-benar terlupakan.

Abah...matur nuwun sanget...telah mengajariku dan mengajakku melaksanakan rukun islam yang kelima yang menjadi dambaan bagi setiap umat islam. "love you so much abah".

Ya Allah panggillah ummy agar dapat mengunjungi ka'baetullah, Semoga umi dapat menyusul untuk melaksanakan rukun islam yang kelima. Amiin yrb.

Apa pesan abah before and after finishing ritual hajj????
Pesannya cukup berat bagiku, Abah bilang "ini bukan sembarang ibadah", bisakah menjaga diri usai melaksanakan ibadah haji?, ibaratnya sesuatu yang telah dikunci, dalam artian dikunci untuk tidak melakukan hal-hal yang jelek, walau pun tidak bisa berubah total tapi setidaknya dikurangia, alngkah lebih baik lagi jika bisa mininggalkan hal-hal yang jelek dan lebih mendekatkan diri kepada ilah.

*****

1 comment: